Sidang Keliling PA Wamena Jangkau Yahukimo: Keadilan Lintas Pegunungan Papua
WAMENA - Pengadilan Agama (PA) Wamena kembali menggelar sidang keliling ke Kabupaten Yahukimo pada 25-27 Agustus 2025, mewujudkan komitmen pelayanan keadilan yang inklusif hingga pelosok Papua Tengah. Kegiatan yang berlangsung di MI At-Taqwa ini menjadi solusi bagi masyarakat yang terkendala akses transportasi untuk mencapai keadilan.
Ketua Pengadilan Agama Wamena, YM. Taufiqurrahman, S.H.I., M.H., menegaskan bahwa sidang keliling merupakan wujud nyata pelayanan publik yang responsif. "Kami memastikan keadilan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali, meskipun harus menempuh perjalanan udara untuk mencapai Yahukimo," ujarnya.
Sidang keliling yang dipimpin Hakim YM. Firdauska Darya Satria, S.Sy., didampingi Panitera Parjono, S.H., M.H., dan empat pegawai pendukung ini menangani perkara itsbat nikah dan cerai gugat. Tim berjumlah enam orang ini bekerja optimal untuk memastikan penyelenggaraan sidang berjalan sukses.
Pemilihan Kabupaten Yahukimo sebagai lokasi sidang keliling bukan tanpa alasan. Wilayah ini masih berada dalam yurisdiksi Pengadilan Agama Wamena namun belum memiliki pengadilan agama sendiri. Kondisi geografis yang menantang membuat transportasi ke Yahukimo hanya dapat dilakukan melalui jalur udara, sementara jalur darat dan laut tidak memungkinkan.
"Masyarakat sangat terbantu dengan kegiatan ini. Mereka tidak perlu lagi mengeluarkan biaya dan waktu ekstra untuk pergi ke Wamena," jelas salah satu anggota tim. Antusiasme masyarakat Yahukimo terhadap program ini sangat tinggi, terbukti dari dukungan penuh yang diberikan selama penyelenggaraan sidang.
Sidang keliling ke Yahukimo telah menjadi agenda rutin tahunan Pengadilan Agama Wamena. Kegiatan ini tidak hanya meringankan beban biaya dan waktu masyarakat, tetapi juga mempercepat proses penyelesaian perkara yang selama ini menjadi kendala utama.
Ke depannya, Pengadilan Agama Wamena berkomitmen menggelar sidang keliling di seluruh wilayah yurisdiksinya. Langkah progresif ini diharapkan dapat terus menghadirkan keadilan yang mudah diakses, khususnya bagi masyarakat di daerah terpencil yang memiliki keterbatasan geografis dan transportasi.
Program sidang keliling ini membuktikan bahwa jarak dan medan yang menantang bukan lagi penghalang untuk memperoleh pelayanan hukum yang berkualitas. Pengadilan Agama Wamena telah memberikan contoh nyata bagaimana institusi peradilan dapat hadir langsung di tengah masyarakat yang membutuhkan.
Penulis: Fakih Zaukul Hanif
